Perasaan itu kusimpan rapat-rapat dan kupendam sendiri.
Lama-lama rasa itu semakin memakan jiwaku dan menusuk hatiku dari dalam.
Meskipun kelihatan tegar di luar, kelihatan kuat dan ceria, namun aku rapuh di dalam.
Itu dulu.
Waktu aku masih sering mengasihani diri sendiri (hehe, jadi malu),
masih sering merasa menderita sendiri karena orang lain,
merasa Tuhan terkadang sangat tidak adil padaku.
Hmm......pernah merasakan hal yang sama?
Seperti yang pernah kusebutkan,
masa-masa Es-Em-Pe merupakan masa pondasi sifat dan karakterku saat ini.
Di sana aku mulai belajar cuek dan sedikit terbuka.
Lalu dilanjutkan dengan masa Es-Em-A dimana aku punya buanyaakk....sekali SAHABAT,
yang mendorong aku semakin terbuka.
Meskipun saat itu aku terkadang masih sering menyesali diri, merasa paling menderita di dunia (ughh...dangdut banget yaakk?).
Era terbesarku adalah masa-masa kuliah!
Masa-masa karakter dan sifatku dibentuk dalam Kristus.
Dimana semua yang kupahami, semua yang kumengerti, semua yang kumiliki, dibuat TUNDUK dalam Kristus.
Seluruh kemarahan tak terucap, penyesalan, penderitaan, kesakitan, kesukaan, kebahagiaan, persahabatan, seluruhnya.... dibentuk dalam pengenalan akan DIA.
Semua pulih dalam DIA.
Dan aku menjadi tidak sesinis yang dulu.
Aku lebih menerima kekurangan diriku.
Dan juga menerima kekurangan orang lain.
Dan aku pun menjadi berdamai dengan diriku sendiri,
dan juga orang lain.
Menjadi tidak gampang sakit hati (walau kadang-2 masih...),
tidak gampang curiga,
walau sisa-sisa sifat lama masih suka muncul...
Dan kini aku sangat mengenali orang yang Rapuh di Dalam (RdD) seperti itu.
Ciri-cirinya nihh...
- pengalaman masa kecil yang merasa diperlakukan beda
- sifat melankolik yang suka menganalisis perasaan sendiri, sehingga rasa itu makin dalam, namun tidak ada pelampiasan, sampai akhirnya sifat itu membuat perasaan kita semakin sensitif dan gampang marah terhadap pihak-pihak yang mungkin sedikit mengganggu
- kelihatan orangnya sangat tegar dan kuat, sangat bisa diandalkan, karena biasanya orang ini sangat care dengan orang lain dan siap membantu kapan saja dan apa saja, terutama untuk orang yang dekat dengan dia. Karena orang ini sangat sensitif, jadi dia tidak mau membuat orang lain menderita seperti dirinya. Jadi benar-benar rela berkorban bagi orang yang disayanginya...
Tapi beberapa berusaha berjuang dalam karakter dan sifat yang menyulitkan seperti itu.
Berat, tapi....layak diperjuangkan!!
Cayoo....
Sekedar pesan :
Lepaskanlah segala perasaan sakit hati, benci, amarah, kepahitan, yang menggerogoti dirimu. Toh, semua itu tidak pernah ada gunanya kecuali menghabiskan energi saja kan? Jangan lupa, berikan dirimu pada Kristus, dan biarkan DIA yang mengubahkanmu dari dalam. Berjuanglah bersama-sama dengan DIA…. suerr…..gak bakalan menyesal!!
yang masih terus berjuang